FERTILISASI DAN KEHAMILAN
Fertilisasi atau pembuahan
adalah proses peleburan antara satu sel sperma dan satu sel ovum yang sudah
matang atau spermatozoa membuahi ovum yang bertempat di tuba fallopii yang
menghasilkan zigot, zigot membelah secara mitosis menjadi dua, empat, delapan,
enam belas dan seterusnya. Pada saat 32 sel disebut morula, di dalam morula
terdapat rongga yang disebut blastosoel yang berisi cairan yang dikeluarkan
oleh tuba fallopii, bentuk ini kemudian disebut blastosit. Lapisan terluar blastosit
disebut trofoblas merupakan dinding blastosit yang berfungsi untuk menyerap
makanan dan merupakan calon tembuni atau ari-ari (plasenta), sedangkan masa di
dalamnya disebut simpul embrio (embrionik knot) merupakan calon janin.
Blastosit ini bergerak menuju uterus untuk mengadakan implantasi (perlekatan
dengan dinding uterus).
Pada hari ke-4 atau ke-5 sesudah ovulasi,
blastosit sampai di rongga uterus, hormon progesteron merangsang pertumbuhan
uterus, dindingnya tebal, lunak, banyak mengandung pembuluh darah, serta
mengeluarkan sekret seperti air susu (uterin milk) sebagai makanan embrio.
Enam hari setelah fertilisasi, trofoblas menempel
pada dinding uterus (melakukan implantasi) dan melepaskan hormon korionik
gonadotropin. Hormon ini melindungi kehamilan dengan cara menstrimulasi
produksi hormon estrogen dan progesteron sehingga mencegah terjadinya
menstruasi. Trofoblas kemudian menebal beberapa lapis, permukaannya berjonjot
dengan tujuan memperluas daerah penyerapan makanan. Embrio telah kuat menempel
setelah hari ke-12 dari fertilisasi.
1.
Pembuatan Lapisan Lembaga
Setelah hari ke-12, tampak dua lapisan jaringan
di sebelah luar disebut ektoderm, di sebelah dalam endoderm. Endoderm tumbuh ke
dalam blastosoel membentuk bulatan penuh. Dengan demikian terbentuklah usus
primitif dan kemudian terbentuk Pula kantung kuning telur (Yolk Sac) yang
membungkus kuning telur. Pada manusia, kantung ini tidak berguna, maka tidak
berkembang, tetapi kantung ini sangat berguna pada hewan ovipar (bertelur),
karena kantung ini berisi persediaan makanan bagi embrio.
Di antara lapisan ektoderm dan endoderm terbentuk
lapisan mesoderm. Ketiga lapisan tersebut merupakan lapisan lembaga (Germ
Layer). Semua bagian tubuh manusia akan dibentuk oleh ketiga lapisan tersebut.
Ektoderm akan membentuk epidermis kulit dan sistem saraf, endoderm membentuk
saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan, mesoderm membentuk antara lain
rangka, otot, sistem peredaran darah, sistem ekskresi dan sistem reproduksi.
2.
Membran (Lapisan Embrio)
Terdapat 4 macam membran embrio, yaitu :
a. Kantung Kuning Telur (Yolk Sac)
Kantung kuning telur
merupakan pelebaran endodermis berisi persediaan makanan bagi hewan ovipar,
pada manusia hanya terdapat sedikit dan tidak berguna.
b. Amnion
Amnion merupakan kantung yang
berisi cairan tempat embrio mengapung, gunanya melindungi janin dari tekanan
atau benturan.
c. Alantois
Pada alantois berfungsi
sebagai organ respirasi dan pembuangan sisa metabolisme. Pada mammalia dan
manusia, alantois merupakan kantung kecil dan masuk ke dalam jaringan tangkai
badan, yaitu bagian yang akan berkembang menjadi tall pusat.
d. Korion
Korion adalah dinding
berjonjot yang terdiri dari mesoderm dan trofoblas. Jonjot korion menghilang
pada hari ke-28, kecuali pada bagian tangkai badan, pada tangkai badan jonjot
trofoblas masuk ke dalam daerah dinding uterus membentuk ari-ari (plasenta).
Setelah semua membran dan plasenta terbentuk maka embrio disebut janin/fetus.
3.
Plasenta atau Ari-Ari
Plasenta atau ari-ari berbentuk seperti cakram
dengn garis tengah 20 cm, dan tebal 2,5 cm. Ukuran ini dicapai pada waktu bayi
akan lahir tetapi pada waktu hari 28 setelah fertilisasi, plasenta berukuran
kurang dari 1 mm. Plasenta berperan dalam pertukaran gas, makanan dan zat sisa
antara ibu dan fetus. Pada sistem hubungan plasenta, darah ibu tidak pernah
berhubungan dengan darah janin, meskipun begitu virus dan bakteri dapat melalui
penghalang (barier) berupa jaringan ikat dan masuk ke dalam darah janin.
4.
Hormon yang mempengaruhi kehamilan
Hormon-hormon yang berpengaruh
pada kehamilan yaitu sebagai berikut :
1. 1.HCG (Human Chorionic Gonadotropin)
Hormon HCG terdeteksi 8-9 hari
setelah pembuahan dan merupakan dasar dari tes kehamilan. Sekresi hormone ini
dapat diukur,segera setelah blastokista berimplantasi dalam endometrium. Kadar
HCG meningkat cepat menjadi 2 kali lipat setiap 48 jam hingga kehamilan 6
minggu. HCG berfungsi untuk mempertahankan corpus luteum dan mencegah
mentruasiselama kehamilan. Selain itu juga memiliki fungsi yang sama dengan LH
yang disekresikan kelenjar hipofisis yang menyebabkan meningkatnya estrogen dan
progesterone. HCG juga berfungsi merangsang testosteroneb. Dampak dari HCG
yaitu terjadinya Morning sick (mual-mual) karena akibat dari tingginya
kadar HCG dalam darah meningkat.
2. HCS (Human Chorionic Somatomammotropin)
Merupakan hormon plasenta yang
baru ditemukan. Hormon ini merupakan protein yang mulai disekresikan oleh
plasenta kurang lebih minggu kelima kehamilan.Sekresi HCS meningkat secara
progresif selama masa kehamilan. HCS memiliki fungsi yang berhubungan dengan
nutrisi bagi ibu dan janin, proses laktasi, dan juga membantu menurunkan
sensitif insulin, sebagai hormon pertumbuhan. Dampak dari HCS yaitu penurunan
glukosa oleh ibu sehingga membuat jumlah glukosa yang tersedia untuk fetus
lebih besar, meningkatkan pelepasan asam lemak dari cadangan lemak ibu sehingga
menyediakan sumber energi pengganti untuk metabolisme ibu.
(Pustaka.unpad.ac.id)
3. HPL (Human Placental lactogen)
Merupakan hormon yang
dihasilkan oleh plasenta. Hormon inimerupakan hormon protein yang merangsang
pertumbuhan dan menyebabkan perubahan dalam metabolisme karbohidrat dan lemak.
Hormon ini produksinya terus naik pada saat matang mencapai 2 gram/hari.
Fungsinya yaitu penting dalam memproduksi ASI, mirip dengan hormon pertumbuhan. Dampaknya
yaitu bersifat diabetogenik sehingga kebutuhan insulin wanita hamil mengalami
kenaikan, membuat rasa sakit dan ngilu pada putting ketika disentuh,
memperbesar payudara.
4. Pituitary Gonodotropin
Yang termasuk dalam Pituitary
Gonadotropin yaitu FSH dan LH. FSH dan LH berada dalam keadaan sangat rendah
selama kehamilan, karena ditekan oleh estrogen dan progesterone plasenta.
(kusmiyati,2008)
5. Prolaktin
Prolaktin termasuk hormon
Pituitary Gonodotropin. Produksi prolaktin pada saat kehamilan meningkat
sebagai dari kenaikan sekresi estrogen. Sekresi air susu dihambat oleh estrogen
di tingkat target organ. Berasal dari hipofisis. Fungsinya yaitu memperbesar
payudara untuk merangsang produksi ASI. (Pustaka.unpad.ac.id)
6. MSH( Melanocyte Stimulating Hormone)
Hormon ini merangsang kulit
untuk menghasilkan pigmen dankadarnya meninggi selama kehamilan. Meningginya
kadar hormone ini dapatmembuat ibu hamil mengalami pigmentasi atau hitamnya
kulit di bagiantertentu, biasanya pada leher Mommy.
7. Tiroksin
Kelenjar tiroid mengalami
hipertrofi hingga 50% dan produksi T4 meningkat . Tetapi T4 bebas relative
tetap karena thyroid binding globulinmeninggi. (kusmiyati,2008)
Peningkatan produksi hormon tiroksin juga disebabkan oleh efek tirotropin HCG dan juga oleh sejumlah kecil hormone perangsang tiroidkhusus yaitu human chorionic tyrotropin yang disekresi oleh plasenta.
Peningkatan produksi hormon tiroksin juga disebabkan oleh efek tirotropin HCG dan juga oleh sejumlah kecil hormone perangsang tiroidkhusus yaitu human chorionic tyrotropin yang disekresi oleh plasenta.
8. Parathormon
Kelenjar paratiroid membesar
selama masa kehamilan, khususnya jikaibu mengalami defisiensi kalsium dalam
makanannya. Pembesaran ini menyebabkan absorbs kalsium dari tulang ibu,
sehingga mempertahankankadar kalsium normal ketika fetus mengambil kalsium
untuk osifikasi tulang-tulangnya sendiri. Sekresi hormone paratiroid semakin
meningkat setelahkelahiran bayi pada masa laktasi. (pustaka.unpad.ac.id)
9. Insulin
Produksi Insulin meningkat
sebagai akibat dari peningkatan estrogen, progesterone, dan HPL.
(kusmiyati,2008)
10. Aldosteron, rennin, Angiotensin
Jika hormon-hormon tersebut
naik maka akan terjadi kenaikan volume intravasikuler. Aldosteron dan estrogen
yang meningkat dapat menyebabkanretensi cairan ginjal. Sumsum tulang juga
menjadi sangat aktif menghasilkaneritrosit tambahan serta kelebihan volume
cairan sehingga menimbulkanpembengkakan pada daerah ekstremitas bawah. (
pustaka.unpad.ac.id)
11. Relaksin
Merupakan hormon tambahan yang disekresikan oleh corpus luteum.
Fungsinya untuk melunakkan serviks sebagai persiapan dilatasi serviks
saatpersalinan, untuk melemaskan jaringan ikat antara tulang panggul sebagai
persiapan untuk persalinan (Sherwood,2001)
12. Oksitoksin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar